dibandingkan dengan svk, git jauh lebih cepat. mungkin karena performa perl dibandingkan dengan C. kelemahan lainnya, karena svk itu backendnya menggunakan svn, tetap saja kemampuan distributed versioning control-nya sulit scale up ke versioning control yang memang dibuat khusus untuk distributed environment. untungnya, dengan diawali pemahaman svn, peralihan saya ke distributed programming environment ke git yang melalui svk menjadi tidak terlalu terjal.
untuk versioning control di sebuah perusahaan, konfigurasi yang biasa digunakan adalah yang terpusat (lawan dari distributed). dengan terpusat, laju perkembangan code bisa diawasi dan dikontrol kualitasnya dengan baik. dan karena matangnya ticketing tools dan wiki untuk subversion (i.e: trac, mantis+websvn), maka svn masih tetap digunakan. terlebih bagi orang yang masih comfort menggunakan svn melalui tortoisesvn di windows atau scplugin di mac, penggunaan git yang lebih powerful lewat command line akan tetap menjadi pilihan kedua.
gabungan git dan svn menjanjikan produktifitas yang tinggi. apalagi dukungan vim terhadap git juga sudah dimulai dengan GITDiff plugin. adanya keterbatasan seperti kehilangan informasi merging antar branch tidak terlalu menghambat karena ada best practices yang bisa dijadikan work-around, seperti penggunaan branch master semu sebelum masuk ke branch svn.
see also:
- wikipedia,
- source control how-to by eric sink